Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Jumat, 23 November 2012

YOU ARE MY DESTINY


daripada bosen nungguin loading komputer yang lwemot  mending  update cerpen dulu deh

You Are My Destiny

Langit tampak mendung, sepertinya akan turun hujan. Pandanganku beralih pada seorang cowok yang berdiri dekat pintu. Cowok berkulit putih dan berbadan cukup tinggi namun sedikit kurus. Tara,itulah namanya. Aku mengenalnya sejak lama, namun dia tak mengenalku. Hanya sejak kita masuk SMA yang sama dia jadi kenal padaku.

Namaku Nira Revita, biasa di panggil Rita.
"hey, ngelamunin apa sih?"suara itu mengagetkanku. Suara sahabatku, Zahfa.
"eeh, gak kok"jawabku dg agak gugup.
"kamu gk pulang Rit? udah mau hujan loh"
"aku nunggu jemputan zah, kamu duluan aja gak apa2"
"kenapa gak bareng si Tara aja sih,arumah kalian kan searah"
"gak zah,atakut ngerepotin dia"
"oo ya udah duluan ya?"
Aku hanya menganggukkan kepala.
***
Keringat membasahi tubuhku, ku rapikan segera perlengkapan untuk kegiatan persami di SMA baruku.
Jangan sampai aku telat dan kena hukuman dari kakak-kakak osis.Tapi harapanku sia-sia, baru saja ku melangkahkan kaki masuk ke sekolah kakak-kakak osis sudah menunggu di pintu dengan wajah yang kelihatan marah.
"cepat masuk! Niat ikut kegiatan ini gak sih? Gak disiplin banget datang telat!" kata salah seorang dari mereka.
"iya kak, maaf saya telat" jawabku.
           Setelah terbebas dari kemarahan mereka aku segera masuk menemui zahfa yang kebetulan satu regu denganku.
           Acara persami berjalan dengan lancar, tiba waktunya kita untuk pulang ke rumah masing-masing. Aku menunggu ayah menjemputku, Ku lihat Tara yang berjalan dengan lemas dan wajah yang pucat. mungkin dia kelelahan karena semalam dia kena hukuman gara-gara anggota kelompoknya banyak yang melanggar peraturan.
           Dia duduk tak jauh dari tempatku berada, tiba-tiba ada yang membasahi pipiku. Apa, air mata? Aku menangis, tapi mengapa aku menangis? Aku menangisi keadaan Tara yang spt itu.
Apa artinya ini?
***
Setelah kejadian hari itu aku merasa ada yang berbeda pada diriku ketika melihat Tara, ada getaran, ada perasaan lain di hatiku. mungkinkah aku jatuh cinta padanya?
Jantungku berdegup kencang ketika di dekatnya, dan aku merasa rindu jika dia tak ada. Tapi apakah ini perasaan yang benar? baru pertama kali ku rasakan perasaan seperti ini.
Seminggu berlalu dan perasaanku semakin tak menentu.kali ini ku benar-benar yakin bahwa aku jatuh cinta pada Tara.dialah cinta pertamaku. Namun betapa kecewanya diriku ketika tau bahwa tara ternyata telah memiliki seorang kekasih. Aku benar-benar patah hati saat itu.
            Sahabat baikku, fita menyuruhku untuk sabar namun meski begitu aku tak pernah bisa melupakan tara.aku begitu menyayanginya. Hingga 3 bulan berlalu aku mendengar berita bahwa tara sudah putus dengan pacarnya, betapa bahagianya aku mengetahui hal itu.entah karna apa tiba-tiba saja aku dan tara menjadi sangat akrab. Aku dan tara jadi lebih sering ngobrol dan bercanda lewat sms. Namun aku tetap tak pernah berani mengungkapkan apa yg sesungguhnya aku rasakan pada Tara. Aku hanya mampu memendam perasaan cinta ini dalam hatiku.
Hingga suatu ketika kecerobohankulah yg mengungkap rahasia itu.
            Salah seorang temanku tidak sengaja membaca coretan di Diaryku bahwa aku menyukai tara. Entah apa yang dia lakukan sehingga Tara kemudian tau hal itu dan dia menjauhiku. Aku sangat menyesal mengapa aku begitu ceroboh meletakkan buku itu di atas meja dan meninggalkannya begitu saja sehingga ada orang lain membacanya. Kini hubunganku dengan Tara tidak lagi seperti kemarin-kemarin, dia terlihat menghindari dan menjauhiku. Aku semakin tersiksa dengan perasaanku sendiri. Apa yg kini harus ku lakukan??
***
             Waktu kelulusan sekolah telah tiba.tak terasa 3th sudah ku menempuh pendidikan di SMA ini, dan selama itu pula rasa cintaku untuk tara masih belum bisa mati. Setelah lulus SMA aku meneruskan pendidikanku ke salah satu Universitas Negeri di kota Malang bersama Fita.sedangkan Tara, aku tak pernah tau lagi kabar dan keberadaannya sekarang. Aku berfikir mungkin kami memang tak berjodoh,mungkin Tara dan aku memang tak di takdirkan untuk bersama.
***
"Tiiiit"suara klakson berbunyi. Aku berteriak histeris sambil menutup mata ketika sebuah mobil berkecepatan tinggi melaju ke arahku.
"kau tidak apa-apa?"tanya seseorang padaku.
"aku tidak a..."bicaraku terhenti ketika ku lihat orang yang sedang bertanya padaku ternyata adalah Tara.
"Ta..ta..Tara??"ucapku terbata-bata.
"heh?Rita kan?"jawabnya.
Aku sangat bahagia akhirnya bisa bertemu Tara lagi. Tara kemudian mengantarku pulang setelah kami saling bertukar nomor handphone.
***
"Drtz..drtz"handphone di saku celanaku bergetar.terlihat nama Tara di layarnya,segera ku tekan tombol buka.
"Ku tunggu di taman sekarang"
Aku loncat-loncat kegirangan membaca sms dari Tara. Segera saja aku ganti baju dan pergi menemui Tara..
(Di Taman)
"Tara mana ya?"gumamku dalam hati. Tiba-tiba ada yang menutup mataku dari belakang.
"Rita,aku punya kejutan buat kamu"Suara yang sangat ku kenal.iya,itu suara Tara.
Dia menuntunku hingga ke suatu tempat dan melepas tangannya dari mataku.
Seakan tidak percaya dengan apa yg baru saja ku lihat,aku mengucek-ngucek mataku. Dan ternyata aku tidak menghayal, di sekelilingku terdapat banyak lilin dan Tara, ia tersenyum manis padaku.
"Rita, aku ingin mengakui sesuatu. Aku minta maaf selama ini aku nggak bisa jujur sama perasaanku sendiri. sebenarnya dari dulu aku sayang sama kamu tapi aku gak bisa ungkapin semua itu karna aku takut bakal nyakitin kamu.dan sekarang kita ketemu lagi, aku yakin kalau aku bener-bener sayang sama kamu dan takdirlah yang mempertemukan kita.
“Rita,Maukah kamu menjadi bagian dari hidupku dan temani aku hingga masa tuaku?"
"Tara... Aku juga sayang sma kamu."
"jadi,kamu mau?"
"iya,aku mau"
Aku sangat bahagia mendengar ucapan tara. Tara menyatakan cinta padaku,
Aku selalu berfikir kalau Tara bukan takdirku, dia bukan jodohku. tapi ternyata ku salah! dia adalah cinta pertama dan juga cinta terakhirku. Dialah orang yang menjadi pelengkap dalam hidupku, tulang rusukku, cinta sejati dalam hidupku.

~THE END~

Profil Penulis

Nama : Ni’matul Khoiriyyah
Nama Pena : Ranti Anastasya
Tanggal lahir : 14 Agustus 1996
Pekerjaan : Pelajar
Facebook : Ayra Nirmala Raya Pratiwi
Mohon Kritik dan sarannya yaa

Jumat, 09 November 2012

Resensi Novel – Edensor (Andrea Hirata)



Judul Novel     : Edensor
Pengarang       : Andrea Hirata
Penerbit           : Klub Sastra Bentang
Tahun terbit     : 2007
Tebal buku       : 306 hlm.
Harga buku     : Rp.75.000,00
Salah satu yang terlihat menonjol di Buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi adalah ingatan masa kecil dari tokoh utama sekaligus penulis buku ini, Andrea. Seperti saat Andrea harus menentukan arah kemana Ia dan Arai harus berjalan karena saat itu kompasnya ikut terampas oleh polisi di salah satu kota di  Rusia. Saat itu Ia teringat kenangannya bersama Weh, seseorang dari masa lalunya, yang pernah mengajari bagaimana membaca rasi bintang yang sangat luas.ketika Ia bertemu dengan Imam masjid di Austria yang berasal dari Afghanistan, dia teringat dengan tokoh di masjid kampungnya, Taikong Hamim. Seorang tokoh agama di kampungnya yang telah membuat dirinya harus mencari nama pengganti bagi dirinya sendiri.
Buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi ini menyuguhkan kepada pembaca, salah satu bentuk pengalaman dari seorang Andrea Hirata. Kisah-kisah di dalamnya merupakan simpul-simpul kejadian yang pernah Ia alami. Pendidikan, kisah romantisme, serta penjelajahannya menjadi media bagi dirinya menjalani kisah cintanya. Bagaimana semangatnya mencari A-Ling kemudian dia harus rela menerima hasil dari semangatnya itu. Kemudian bagaimana Ia tiba di Edensor, dalam sebuah perjalanan yang tidak direncanakan. Dan kejadian itu Ia jadikan simbol pertemuannya dengan A Ling.
Dan sebagai penutup dari resensi buku ketiga ini sebuah potongan kisah dari buku ini, ketika Andrea dan Arai dalam perjalanan pulang ke paris setelah selesai melakukan perjalanan sebagai backpacker,”….Tapi aku tetap merasa kesepian karena A Ling masih tak jelas rimbanya. Tak tahu lagi kemana mencarinya. Hanya dari novel kenangannya aku dapat menemukannya. Kubuka lagi novel lusuh itu, kubaca lagi keindahan desa khayalan Edensor untuk melipur rinduku.
Jalan-jalan desa menanjak berliku-liku dihiasi deretan pohon oak, berselang-seling di antara jerejak anggur yang ditelantarkan. Lebah madu berdengung mengerubuti petunia. Daffodil dan asturia tumbuh sepanjang pagar peternakan, berdesakan di celah-celah bangku batu. Di belakang rumah penduduk tumpah ruah dedaunan warna oranye, mendayu-dayu karena belain angin. Lalu terbentang luas padang rumput, permukaannya ditebari awan-awan kapas…
Sebuah kata wawancara menjadi sebuah undangan yang ditunggu-tunggu oleh Andrea dan Arai. Berbekal ijasah SMA keduanya mulai merantau ke tanah jawa. Dua kali mereka telah melakukan persiapan untuk menghadapi tes wawancara sebelum akhirnya mereka diterima bekerja sebagai sales peralatan dapur [untuk yang terakhir ini, mereka diterima bekerja tanpa tes wawancara sekalipun. Meski akhirnya mereka dipecat karena angka penjualannya memalukan.
Kemudian, Andrea diterima bekerja di sebuah kantor pos di Bogor sementara Arai bekerja sekaligus kuliah di kalimantan. Andrea senang menjadi Pengatur Muda Pos, wewenangnya adalah mencairkan wesel dengan nilai sampai seratus lima puluh ribu. Dan itu sangat berarti baginya karena dengan kekuasaannya itu dia bisa membantu para mahasiswa IPB yang miskin. Kemudian, setelah keduanya lulus kuliah, mereka mengikuti tes beasiswa untuk mengambil S-2 ke Eropa. Dan, mereka diterima di Sorbonne. Sebuah tempat yang belum pernah terbayangkan jauhnya. Yang mereka tahu hanyalah waktu tempuh yang akan mereka alami.
Dan, Andrea berusaha mencari A-Ling, kekasih hatinya yang telah terpisah sejak SMP untuk berpamitan. Dan Arai berpamitan kepada Zakia Nurmala, cintanya yang bertepuk sebelah tangan, melalui sepucuk surat.
Di tengah kehidupan perkuliahan di Eropa, keduanya juga mengalami banyak pengalaman baru. Menjadi orang yang berada ditengah persaingan mahasiswa luar negeri dirasakan sebagai pengalaman yang mengasyikkan. Perjalanan-perjalanan indah telah mereka ciptakan. Melakukan perjalanan di Eropa tanpa mengikuti paket pariwisata menjadikan perjalanan mereka lebih menyenangkan. Hal baru telah menjadi sahabat bagi semangat mereka berdua. Hingga keduanya melakukan perjalanan sebagai backpacker mengelilingi dua benua sekaligus. Eropa dan Afrika. Menjadi artis jalanan di berbagai tempat adalah buah hati bagi semangat mereka selama melakukan perjalanan itu.
Hingga akhirnya tibalah Andrea pada sebuah tempat yang dulu hanya bisa diceritakan oleh A-Ling setelah membaca sebuah novel. Edensor. Tempat yang ingin dituju oleh kekasih Andrea, seseorang yang telah menjadi bagian dari semangatnya.
Kehidupan masa kecil di Belitong telah meninggalkan bekas yang mendalam bagi seorang Andrea Hirata, tokoh utama sekaligus penulis buku ini. Pertemuannya dengan Weh, seorang pelaut kapal kecil di kampungnya, telah membuat dirinya bangga sebagai laki-laki, sebagai navigator alam. Bagaimana Iamengenang malam itu, malam dimana Weh mengajarkan cara membaca petunjuk alam. Dengan menggambari langit, Andrea terkagum-kagum kepada alam semesta.
Bagaimana Ia harus mencari sendiri sebuah nama sebagai pengganti namanya yang harus diganti. Dan Ia telah menemukan nama itu, mengadopsi nama seorang wanita Italia, Andrea Galliano yang mengancam bunuh diri apabila Elvis Presley tidak membaca suratnya. Dan tahukah Anda dimana dia menemukan nama itu? Nama itu tertulis pada sebuah artikel di majalah yang Ia baca.
Pengalaman – pengalaman di atas adalah beberapa mimpi yang telah dialami oleh seorang Andrea Hirata. Bagaimana Ia teringat pengalaman masa kecilnya ketika dia menjadi seorang backpacker. Baginya, pengalaman masa kecil di sebuah kampung di Belitong telah membawa dirinya menikmati menjadi seorang backpacker di daratan Eropa dan Afrika.
Dan kecintaanya pada seorang wanita keturunan cina, Njoo Xian Ling juga turut Ia bawa serta dalam perjalanan itu. Kemana-mana Ia akan menemui seseorang yang bernama A Ling yang telah Ia dapatkan melalui internet. Itu semua Ia lakukan demi menghabisi rasa penasarannya dimana A Ling berada, seperti apakah A Ling kini. Keinginannya bertemu A Ling dihidupi oleh kenangan indah pada saat Ia menaiki komedi putar bersama A Ling dan sebuah buku, kado dari A Ling.
Dan pada akhirnya, pada sebuah perjalanan di Inggris yang tidak Ia rencanakan, dirinya terpaku pada suatu lukisan hidup, seperti lukisan yang ada di buku novel, kado dari A Ling. Andrea telah berada di sebuah tempat bernama EDENSOR, Inggris.
Semua cerita yang terdapat dalam buku ketiga dari tetralogi laskar pelangi adalah simpul dari impian penulis pada masa kecil. Dan telah Ia alami sewaktu menjadi seorang backpacker di dua benua. Di resensi ke satu dari buku ini saya menyuguhkan, bagaimana seorang Andrea Hirata menceritakan pengalmannya mengalami hal – hal baru dan bahkan hal – hal yang telah Ia lakukan dulu yang kini mengalami ujung peristiwanya. Seperti pada saat Ia bertemu, bersalaman dan beramah tamah dengan Andrea Galliano [pemilik nama yang telah Ia pilih sendiri semasa kecil], pada sebuah pembukaan museum khusus Elvis Presley. Serta bagaimana Ia akhirnya sampai di daratan bernama Edensor, sebuah tempat yang dulu hanya dilukiskan keindahannya oleh A Ling, seseorang yang telah memberi kekuatan dalam perjalanannya.
Kekurangan dari novel ini adalah banyaknya istilah-istilah dan kalimat-kalimat yang sulit dimengerti oleh pembaca, seperti pada istilah Gracias senor dan la niege au sahara. Dan pada kalimat “…. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang dan terurai…..”.
Dan pada akhir cerita yang membuat kita penasaran, novel ini hanya menceritakan ketika ikal menemukan desa khayalan A-Ling, Edensor. Bukan ikal bertemu dengan A-Ling. Sehingga rasanya kita diwajibkan membaca novel keempat Andrea Hirata, Marymah Karpov yang merupakan novel kelanjutan dari Edensor. Novel ini menceritakan tentang seorang wanita yaitu A-Ling.
Kelebihan dari buku ini yaitu kemampuan penulis menggambarkan tokoh-tokoh dalam novel Edensor yang dapat sangat kuat sehingga membuat pembaca terbawa dalam cerita ini. Dan novel ini juga dapat membawa pembaca seakan-akan mengalami sendiri pertiwa-peristiawa yang terjadi di novel ini.
Edensor sangat cocok bagi siswa SMA dan universitas yang dapat memotivasi semangat belajar mereka. Karena dapat memotivasi semangat belajar mereka. Karena novel ini menceritakan Ikal dan Arai yang tidak menduga kalau mereka dapat beasiswa untuk belajar ke Perancis, Eropa. Dan juga semangat penulis yang kokoh walau diterjang penderitaan. Dan Penulis sepertinya mengharapkan para pembaca agar mencontoh watak tokoh utama dalam mengarungi kehidupan.
Nilai-nilai sosial yang dapat dipetik dari buku ini adalah semangat juang dua orang laki-laki yang berkibar-kobar demi menempuh pendidikan dan pencarian cinta mereka.
Oleh : M. Misbachul Fahmi
http://saranghaeindonesia.wordpress.com/2012/05/24/resensi-novel-edensor-andrea-hirata/

Jumat, 26 Oktober 2012

cerpen bahasa indonesia

bahasa indonesia ,,kenapa aku milih bahasa indonesia?? karena aku suka banget sama baca novel,cerpen, bagiku itu asyik daripada harus nonton sinetron yang ceritanya semakin hari semakin membosankan



Oleh: Dellia Riestavaldi

Kamu, orang yang membuatku nyaman, dan bahagia. Selalu menjagaku tanpa lelah. Tetapi rasa ini sungguh menyiksaku, menunggu kepastian tanpa balasan. Dia sahabatku, tapi dia juga nafasku, dia Dicky Aprilio. Sejak pertama aku kenal dia, tatapannya itu masih teringat jelas di memoriku, senyumannya membuatku tenang dan damai . dia selalu menjagaku kapanpun dan dimanapun, setiap aku down dia selalu memegang erat tanganku dan membuatku bangkit lagi.

Mungkin aku terlalu egois terlalu berharap untuk memilikinya, tapi aku tak bisa selalu berpura-pura untuk tidak mencintainya. Tapi disisi lain kalau emang kita jadian aku TAKUT, aku sangat takut kehilangan dia, aku gamau dia hilang dari mata dan hatiku. Tapi di sisi lain juga aku pengen banget milikkin dia, supaya semua orang tau dia milik aku bukan milik orang lain.

Aku selalu menahan rasa sakit ini ketika teman-temanku menanyakan kedekatan ku dengan dicky selama ini, aku sakit ketika aku harus bilang “ bukan, dia hanya temanku.” Dan merekapun menjawab “padahal udah cocok banget, jadian aja.” Aku hanya membalas dengan senyuman. Tapi perlahan masalah itu sudah menjadi hal yang biasa untukku. Karna Dicky mengajarkanku untuk bertindak dan bersikap yang dewasa. Aku ga berani bilang Dicky adalah segalanya buat aku, karna aku takut segalanya aku hilang.

Aku berusaha menjadi wanita yang dewasa yang ingin selalu berfikiran positif, jadi aku kadang berpikir kalau hubungan aku sama Dicky sekarang jauh lebih bahagia  aku takut jika kita pacaran lalu putus dan gak bisa deket lagi, mending betemen kaya sekarang dan dia gak akan ninggalin aku, kecuali dia mempunyai cintanya yang baru.

D-I-C-K-Y seseorang yang paling berharga buat aku sekarang, andaikan aku mampu berkata di depannya bahwa aku sayang dia dan gamau kehilangan dia mungkin aku akan jauh lebih tenang, tapi beberapa kali aku mencoba untuk mengatakannya malah yang ada hanya gemetaran yang ku rasa, mungkin belum saatnya aku berkata seperti itu.

Tawa dan candanya adalah warna di hidupku, aku tak ingin semuanya berlalu begitu cepat. Dicky juga adalah salah satu alesan yang membuatku betah di masa SMA yang dulu yang aku anggap biasa aja. Aku sekarang masih duduk manis di sampingnya menjadi teman biasa, entah akankah posisi itu berubah, akupun tak tahu .